Pages

Sabtu, Juli 05, 2008

Tipu Daya Iblis yang Melembut

Mari kita bersama belajar bersyukur kepadaNya. Bungah atau senang untuk mengingat DiriNya Tuhan yang Al-Ghaib Wajib WujudNya. Bagaimana tidak, bernafas pun tidak tanpa dengan-Nya. Dengan kita menyenangi dan mencintai Diri-Nya Tuhan, otomatis Tuhan akan balik mencintai kita. Karena Tuhan senang dengan hamba yang mendzikiri-Nya. Dengan senantiasa mengingat Diri-Nya Tuhan, maka fitroh manusia akan gandeng atau nyambung dengan fitroh Tuhan.
Orang yang dipelihara Allah dengan beberapa martabat mursyidun (menunjukkan; yang ditunjukkan adalah tentang mengada-Nya DiriNya Tuhan, juga menunjukkan makna tentang temuan-temuan atau mimpi-mimpi agar tidak menyesatkan atau pun bahkan malah menjadikan pikukuh dalam perjalanan pulang kembali kepadaNya), murbiyyun (mendidik, ngithik-ngithik), nasihun (memberikan nasehat yang sama sekali tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan hadits, bahkan seia-sekata. Dan jika dijalani dengan ikhlas, buah manfaatnya sama dengan saat dinasehati oleh nabi Muhammad sendiri), kamilun (sempurna dan menyempurnakan). Orang yang dipelihara oleh Allah dengan beberapa martabat di atas disebut ahli kamal.
Bangsa Indonesia sekarang ini sedang mengalami krisis di segala bidang. Dari bidang ekonomi, sosial, politik, moral, bahkan sampai ke bidang kerohanian pun bangsa ini telah dirongrong krisis. Hal ini bukan karena kesalahan murni dari seorang pemimpin yang memimpin negeri ini, tapi hal tersebut adalah tanggung jawab masing-masing individu untuk rela mengadili dirinya sendiri, tak terkecuali sosok pemimpin sekaligus harus turut belajar untuk mengadili diri sendiri. Kalau bukan kita sendiri yang mengadili diri sendiri, lantas siapa yang akan mengadili? Apakah kita harus menunggu kejaksaan agung untuk mengadili kita? Yang nota bene komunitas mereka mampu dibelokkan arahnya, asal dengan adanya duit.
Untuk hal tersebut di atas, sesuai dengan makna ummatan wasathon, yaitu umat yang adil dan pilihan. Pilihan karena langsung dipilih oleh Tuhan. Kenapa langsung oleh Tuhan? Karena tanpa belas kasih-Nya, tak satu pun hamba yang bisa selamat kembali kepada-Nya. Oleh karena itu, murni pilihan Tuhan. Dan adil; karena mau mengadili diri sendiri agar tidak diperbudak oleh nafsu. Gerak-geriknya murni ikut siliring kudratullah. Dan hal inilah yang disebut dengan merdeka sejati. Caranya adalah dengan percaya dan mau menjalankan dawuh Guru. Guru yaitu hakekatnya Tuhan sendiri. Berusaha membuktikan kumpulnya syareat dan hakekat.
Cara tersebut di atas adalah modal dasar untuk berusaha menjadi kekasih Tuhan. Percaya dengan mengada-Nya DiriNya Tuhan yang Al-Ghaib dan Wajib WujudNya itu, dan percaya bahwa sosok yang menunjukkan hal tersebut adalah hak dan syah wakilNya yang ada di bumi. Karena Tuhan tidak ngejowantah, maka mengirim utusanNya yang berwujud manusia karena yang dipimpinnya adalah manusia. Dan gelem atau mau; mau memaksa diri agar nafsu yang wujudnya adalah jenggeleke jiwa raga ini menjadi tunggangan kembali kepadaNya. Hal ini tertuang di dalam firmanNya QS. Annisa: 83.
Syareat, yang berasal dari kata syara’a; yaitu mempola jalan kepada sumber. Dan sumber segalanya adalah Tuhan. Jadi, harus kenal dengan Tuhannya atau sumbernya. Syareat terbentuk dari dua komponen, yaitu yang mahdzoh dan ghoiru mahdzoh. Tidak hanya mahdzoh yang di antaranya adalah shahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu, tapi juga ghoiru mahdzoh, di antaranya gotong royong, guyub, rukun, bersosialisasi dengan masyarakat, memperbaiki akhlaq, dan lain-lain. Kenapa harus dibarengi dengan hakekat? Karena yang dituju adalah Tuhan atau sumber segala, maka yang senantiasa diingat-ingat adalah Tuhan sendiri. Hal ini disebut dengan hakekat karena menghadirkan DiriNya Tuhan di dalam rasa hati kita.
Hak mutlak Allah dari dulu hingga sekarang dan seterusnya tidak akan pernah berubah, yaitu “Tidak akan bisa kembali kepadaNya tanpa dengan wasithah”. Kenapa harus wasithah? Pada dasarnya, seluruh utusan Tuhan sejak Nabi Adam AS, hingga Nabi Muhammad SAW, dan wakil-wakilnya yang gilir gumanti hingga jebating jagad tugas pokoknya adalah sebagai wasithah atau penghubung. Yang dihubungkan adalah fitroh manusia yang dibentuk oleh fitroh Tuhan sendiri dihubungkan dengan fitroh sumber (fitroh-Nya Tuhan sendiri). Hal inilah yang mendasari Tuhan membentuk wakil-wakilNya di bumi agar manusia menyembah kepadaNya.
Fenomena-fenomena alam dan kejadian-kejadian yang semakin hari semakin membelenggu rakyat Indonesia akhir ini, seperti: naiknya harga BBM yang mengakibatkan melambungnya harga-harga kebutuhan pokok dan seluruh aspek yang mencakup kesejahteraan masyarakat adalah contoh kongkrit tipu muslihat iblis untuk menghilangkan fungsi pokok Tuhan sebagai papan tujuan kembali. Fungsi tersebut dialihkan dengan men-Tuhan-kan uang sebagai segala-galanya. Uang sebagai penopang hidup, dan uang sebagai tempat bergantung. Mereka terbuai akan
Apakah mereka sadar dengan hal ini? Sebagian besar manusia di dunia terbelenggu dengan hal ini. Dan sebagian kecil menganggapnya dengan opo jare (biarkan saja). Dalam menghadapi hal tersebut, kita harus memiliki pondasi yang kokoh. Pondasi tersebut tidak lain adalah dengan bersabar. Sabar di sini memiliki maksud orang yang bisa menerima kenyataan dan semeleh atau berpasrah diri kepada Tuhan. Berpasrah diri karena segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Tuhan. Satu hal yang pasti, Tuhan memberikan suatu cobaan kepada hamba, disesuaikan dengan kemampuan dari hamba tersebut. Gaman atau senjatanya adalah meneng, ndewe, luwe, dan melek. Meneng (diam) karena situasi tidak mendukung, takut-takut akan salah ucap, ndewe (menyendiri) karena mau pergi tidak bisa sebab BBM mahal, luwe (lapar) karena harga kebutuhan pokok melambung, dan melek (tidak tidur), bagaimana bisa tidur kalau perutnya keroncongan?
Dengan beberapa modal di atas, semoga kita semua senantiasa berada di dalam rengkuhan dari segala sumber dan senantiasa mendapatkan berberan berkah sawab pangestu Guru, amin.

0 komentar: